Hainusantara.com - Penemuan arkeologi sering kali muncul di tempat-tempat yang tak terduga, dan Situs Sekaran adalah salah satunya. Terletak di Desa Sekarpuro, Dusun Sekaran, situs ini ditemukan secara kebetulan ketika proyek pembangunan jalan tol Malang–Pandaan sedang berlangsung. Situs ini hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat Kota Malang, menjadikannya salah satu penemuan penting yang dekat dengan kawasan urban yang berkembang pesat.
Seiring dengan pembangunan jalan, tiba-tiba mengungkap struktur kuno yang menarik perhatian para pekerja dan penduduk sekitar. Dalam waktu singkat, tim arkeologi datang untuk menyelidiki, dan penemuan ini langsung menjadi sorotan. Situs Sekaran, sebagaimana disebutkan karena berada di Dusun Sekaran, memperlihatkan lapisan sejarah yang diduga berusia lebih dari ratusan tahun, bahkan diperkirakan sebagai peninggalan dari zaman pra-Majapahit.
Menguak Sejarah di Bawah Tanah
Setiap kali situs sejarah ditemukan, pertanyaan-pertanyaan mulai muncul: siapa yang membangun situs ini? Apa fungsinya pada masa lampau? Dan yang paling menarik, bagaimana situs sebesar ini bisa terkubur dan terlupakan dalam kurun waktu yang begitu lama?
Menurut para ahli arkeologi yang telah memulai studi awal, Situs Sekaran memperlihatkan nuansa Hindu yang sangat kental. Hal ini terlihat dari bentuk struktur bangunan yang ditemukan, termasuk sisa-sisa bata kuno yang disusun dengan teknik yang sangat presisi. Situs ini diperkirakan berasal dari era sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit, sebuah masa yang penuh dengan peralihan kekuasaan dan perkembangan agama Hindu-Buddha di Nusantara.
Ada dugaan bahwa situs ini mungkin memiliki fungsi keagamaan, seperti candi atau tempat pemujaan, mengingat banyaknya temuan yang memperlihatkan detail ornamen yang umumnya ditemukan di tempat ibadah Hindu kuno. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan fungsi pastinya, mengingat kompleksitas penemuan ini.
Pesona Arsitektur Kuno
Salah satu hal yang paling menarik dari Situs Sekaran adalah teknologi pembuatan batanya. Bata yang ditemukan di situs ini memiliki ukuran yang lebih besar dan kualitas yang sangat tinggi dibandingkan bata modern. Proses pembuatan dan penyusunan bata ini, yang masih bertahan dalam kondisi baik meskipun sudah berusia ratusan tahun, menunjukkan bahwa para leluhur kita memiliki pengetahuan arsitektur dan teknik konstruksi yang luar biasa.
Bata-bata di situs ini juga mengingatkan pada beberapa situs arkeologi lain di Indonesia, seperti Candi Bajang Ratu di Mojokerto atau Candi Pari di Sidoarjo, yang juga menggunakan bata sebagai material utama. Namun, perbedaan ukuran dan gaya penyusunan menandakan bahwa Situs Sekaran mungkin berasal dari era yang lebih tua, mendukung hipotesis bahwa situs ini merupakan peninggalan pra-Majapahit.
Lokasi Strategis di Perbatasan
Penemuan situs bersejarah di daerah perbatasan Malang Kota dan Kabupaten Malang ini bukanlah suatu kebetulan. Dalam sejarahnya, wilayah Malang dan sekitarnya memang memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban Hindu-Buddha di Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan besar seperti Kediri, Singhasari, hingga Majapahit memiliki pengaruh yang kuat di daerah ini. Malang juga dikenal sebagai wilayah yang subur dan strategis, menjadikannya pusat kegiatan politik dan ekonomi pada masanya.
Menariknya, Situs Sekaran ditemukan di wilayah yang saat ini berada di pinggiran kota. Dalam sejarah peradaban kuno, banyak situs keagamaan atau candi memang dibangun di wilayah yang sedikit terisolasi dari pusat pemerintahan atau kota besar. Ini memberikan kesan bahwa Situs Sekaran mungkin digunakan untuk tujuan yang sakral dan eksklusif, jauh dari keramaian dan kehidupan sehari-hari.
Mengapa Situs Ini Terkubur?
Salah satu misteri besar dari penemuan situs-situs kuno seperti ini adalah bagaimana bisa terkubur dan hilang dari ingatan masyarakat selama ratusan tahun. Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah perubahan aliran sungai atau aktivitas vulkanik yang sering kali terjadi di Jawa Timur. Wilayah Malang sendiri berada di dekat gunung berapi, sehingga ada kemungkinan bahwa situs ini secara bertahap tertutup oleh material vulkanik atau tererosi oleh air dalam kurun waktu yang lama.
Selain itu, faktor perubahan politik dan budaya juga bisa menjadi alasan mengapa situs-situs seperti ini terlupakan. Setelah runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan masuknya Islam ke Nusantara, banyak situs keagamaan Hindu dan Buddha yang ditinggalkan atau bahkan sengaja ditimbun seiring dengan perubahan keyakinan dan pusat kekuasaan.
Langkah Selanjutnya
Meski sudah ada beberapa informasi awal tentang Situs Sekaran, para ahli arkeologi dan sejarawan masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan usia pasti dari situs ini, serta untuk menggali lebih dalam fungsi dan peran situs ini dalam sejarah Jawa Timur.
Selain itu, situs ini juga harus dipertimbangkan untuk pelestarian jangka panjang. Pembangunan jalan tol tentu saja penting bagi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur daerah, namun pelestarian warisan sejarah juga harus diprioritaskan. Pemerintah dan tim arkeologi perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pembangunan tidak merusak situs ini lebih jauh, dan jika memungkinkan, menjadikan Situs Sekaran sebagai salah satu destinasi wisata sejarah baru di Malang.
Situs Sekaran dan Warisan Sejarah Nusantara
Penemuan Situs Sekaran bukan hanya membuka lembaran baru dalam sejarah Malang, tetapi juga memberikan kita kesempatan untuk lebih memahami masa lalu Nusantara yang kaya. Setiap penemuan arkeologi seperti ini adalah pengingat akan kejayaan peradaban masa lalu dan pentingnya kita menjaga dan melestarikan warisan tersebut untuk generasi mendatang.
Bagi para pecinta sejarah, penemuan ini tentu sangat menggembirakan. Namun, bagi masyarakat umum, penemuan Situs Sekaran bisa menjadi cara untuk lebih menghargai nilai-nilai sejarah yang ada di sekitar kita. Sebuah situs kuno yang tersembunyi di bawah tanah selama ratusan tahun kini kembali muncul, memberi kita kesempatan untuk belajar dan merasakan keajaiban masa lalu.
Penemuan Situs Sekaran adalah bukti bahwa tanah Nusantara menyimpan begitu banyak cerita yang masih harus diungkap. Dan siapa tahu, di tengah-tengah pembangunan modern, kita mungkin akan menemukan lebih banyak lagi peninggalan bersejarah yang terkubur dan menunggu untuk diceritakan kembali.