Hainusantara.com - Forum Bersama Ibu Kota Nusantara (Forsa IKN) mengadakan pertemuan strategis dengan (Plt.) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, MM.Eng.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng., dalam rangka memperkuat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pertemuan ini menitikberatkan pada pembahasan isu-isu krusial yang berkaitan dengan perkembangan proyek pembangunan IKN, terutama di bidang infrastruktur dan keterlibatan masyarakat.
Pertemuan tersebut mengusung tiga agenda utama. Pertama, perkenalan mendalam tentang Forsa IKN, organisasi yang diketuai oleh Dr. Ariasa Hadibroto Supit, M.Si., dengan tujuan memperkuat pemahaman terhadap visi dan misi organisasi dalam mendukung pembangunan IKN. Forsa IKN menegaskan komitmennya dalam mendukung proyek ini secara aktif melalui berbagai inisiatif, termasuk kolaborasi dengan pemerintah.
Kedua, Forsa IKN mempresentasikan rencana untuk menarik investor dan pengusaha, yang diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan IKN. Proyek ini dianggap sebagai salah satu upaya strategis untuk mempercepat pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa. Partisipasi sektor swasta dinilai krusial dalam mendukung pembiayaan dan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur di IKN.
Ketiga, diskusi mengenai opini publik dan isu-isu yang berkembang di masyarakat juga menjadi sorotan. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dianggap sangat penting untuk membangun legitimasi proyek ini.
"Dukungan publik menjadi elemen utama keberhasilan IKN," ungkap Bapak Danis Sumadilaga, yang juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses pembangunan agar masyarakat merasa terlibat secara langsung.
Respons Deputi Sarana dan Prasarana
Bapak Danis Hidayat Sumadilaga menyambut baik ide-ide dan pandangan yang disampaikan oleh Forsa IKN. Ia menggarisbawahi bahwa keterlibatan masyarakat akan menjadi salah satu faktor kunci dalam memastikan proyek IKN berjalan sesuai rencana. Pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan hanya dapat dicapai jika ada komunikasi yang terbuka antara pemerintah dan masyarakat.
Menurut Bapak Danis, transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas. Informasi yang terbuka kepada masyarakat akan memungkinkan mereka untuk menjadi pengawas sekaligus pendukung proyek ini. Dengan demikian, pemerintah dapat membangun kepercayaan publik yang lebih kuat.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa semua pembangunan yang dilakukan di IKN mengikuti hukum yang berlaku dan selalu untuk kepentingan bersama," tegasnya.
Selain itu, Bapak Danis juga memberikan pembaruan terkait perkembangan terbaru di IKN, termasuk pembangunan di Kawasan Inti Pemerintah Pusat (KIPP). Ia menekankan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat di KIPP, tetapi juga meluas ke wilayah-wilayah di sekitarnya. Hal ini dilakukan agar manfaat pembangunan IKN dapat dirasakan lebih merata oleh masyarakat setempat.
Kolaborasi Forsa IKN dalam Menarik Investor
Forsa IKN turut menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung pemerintah dalam menarik minat investor dan pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri. Menurut Bapak Ariasa Hadibroto Supit, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek IKN dan menciptakan ekosistem pembangunan yang berkelanjutan.
"Investasi bukan hanya soal modal, tetapi juga soal kepercayaan terhadap visi besar IKN," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, tim Forsa IKN yang diwakili oleh Dr. Ariasa Supit bersama Ibu Farida, Ibu Trisya Suherman, Ibu Nike Yosephine, Bapak Radyan Syam, Bapak Mulyandi Nasution, dan Bapak Robert juga bertanya mengenai aspek investasi yang berpotensi meningkatkan daya tarik IKN bagi pengusaha.
Bapak Danis menekankan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dengan memberikan insentif khusus bagi para investor yang bersedia berkontribusi dalam pembangunan IKN.
Mendorong Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan
Selain membahas investasi, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya pembangunan yang inklusif, di mana masyarakat lokal ikut serta dalam setiap tahap pengembangan. Forsa IKN mengusulkan adanya forum-forum diskusi yang melibatkan masyarakat, agar mereka dapat memberikan masukan konstruktif serta solusi inovatif terkait berbagai tantangan yang dihadapi.
Bapak Danis menyambut baik gagasan ini dan menegaskan bahwa pendekatan partisipatif akan terus menjadi landasan dalam pembangunan IKN.
"Kami ingin memastikan bahwa IKN tidak hanya dibangun untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang," jelasnya.
Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah berharap dapat menciptakan sebuah ibu kota yang modern, ramah lingkungan, dan mampu mewujudkan pemerataan pembangunan.
Membangun Masa Depan Bersama
Pertemuan strategis antara Forsa IKN dan Deputi Otorita IKN ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam membangun Ibu Kota Nusantara. Komitmen bersama untuk menciptakan proyek pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan akan menjadi landasan bagi tercapainya tujuan besar Indonesia Emas 2045.
Dengan perencanaan yang matang, transparansi, serta keterlibatan aktif dari masyarakat, diharapkan pembangunan IKN tidak hanya akan meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga membawa perubahan sosial yang positif. Pembangunan ibu kota baru ini diharapkan menjadi simbol kemajuan dan pemerataan yang akan membawa manfaat luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.