Penelitian Bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731) juga ilmuwan bahasa Sir William Jones.
Nama Sanskerta atau "Sanskrtam" banyak di pakai di Jawa dan Bali,Kata sifat "Saṃskṛta" berarti "Berbudaya",bahasa yang dirujuk sebagai "Saṃskṛtā vāk" artinya "Bahasa Yang Berbudaya" secara definisi merupakan bahasa yang "Tinggi",dipakai untuk keperluan agama dan keperluan ilmiah ini bertentangan dengan bahasa yang dipakai oleh rakyat jelata,Bahasa ini juga disebut "Deva-bhāṣā" yang artinya adalah "Bahasa Dewata"
Menggali Sejarah Bahasa Sansekerta |
Kata "Sanskerta" dalam bahasa Sanskerta tertulis "Saṃskṛtabhāsa" artinya adalah bahasa yang "Sempurna"... Maksudnya, lawan dari bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat"
Bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat" tertulis dalam tulisan Sanskerta dengan teks kata "Prākṛta" berarti "Alami" ,ini adalah nama kumpulan bahasa-bahasa di India Kuno yang merupakan bahasa rakyat....
Bahasa "Prakerta" adalah "Lawan" dari bahasa "Sanskerta" atau bahasa yang tinggi, maksudnya dalam sebuah buku biasa digambarkan seorang Raja atau brahmana berbahasa "Sanskerta",tetapi seorang petani memakai bahasa "Prakerta"
Bahasa Sansekerta telah lama ada di Nusantara sejak ribuan tahun lalu dan di pergunakan oleh leluhur kita,literasi kata "bahasa" (bhāṣa) itu adalah bahasa sanskerta berarti "logat bicara" ini asli bahasa kita
"Sansekerta" ..Yang di susun ulang oleh Pāṇini,orang Pakistan pertama menulis tentang tata bahasa Sanskerta yang berjudul Aṣṭādhyāyī,buku tata bahasa Sanskerta memuat 3.959 hukum tata bahasa Sanskerta ditulis abad ke-5 SM,...Artinya Panini bukan yang membuat Sansekerta,dia hanya menyusun dari yang sudah ada
Peneliti bahasa Sanskerta ,Sir William Jones, berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata:
“..Bahasa Sanskerta, bagaimanapun kekunaannya, memiliki struktur yang menakjubkan...lebih sempurna daripada bahasa Yunani,lebih luas daripada bahasa Latin lebih halus dan berbudaya daripada keduanya,namun memiliki keterkaitan yang lebih erat pada keduanya...baik dalam bentuk akar kata-kata kerja maupun bentuk tata bahasa...yang tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan..sangat eratlah keterkaitan,sehingga tak ada seorang ahli bahasa yang bisa meneliti ketiganya...tanpa percaya bahwa mereka muncul dari sumber yang sama,yang kemungkinan sudah tidak ada.."
Perhatikan kalimat terakhirnya :
.... "muncul dari sumber yang sama,yang kemungkinan sudah tidak ada.."
....kata kata terakhirnya... "sudah tidak ada.."
Yang di maksud William Jones,adalah sumber "Sansekerta"...."sudah tidak ada.." ini artinya sumber "Sansekerta"..itu bukan berada di tempat ia berceramah.."India"..tapi dari tempat lain.....muncul dari sumber yang sama
...dan jika sumber itu benar dari india..se orang "William Jones" yang ilmuwan bahasa itu pasti berkata...sumber nya masih ada dan itu di india...di mana saat itu ia berdiri berceramah....
Motto atau seruan TNI Angkatan Laut Indonesia adalah "Jalesveva Jayamahe" artinya "Di Lautan Kita Jaya"
Apakah Motto kata "Jalesveva Jayamahe" itu bahasa dari india..? Apakah benar bahasa "Sansekerta" bukan bahasa asli leluhur kita..Kenapa semua terpublikasi dari sana...?
Mari kita simak Klarifikasi nya :
Literasi kata "Jaleṣveva" terdiri dari dua bagian kata yaitu "Jaleṣu" dan kata "Eva"...Jaleṣu berasal dari kata dasar "Jala" bisa di artikan "Maskulin" dan kata "Jaleṣu" adalah bentuk jamak dan lokativus yang secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai "di air-air" di lautan atau "Samudra"
Literasi teks kata "Eva" adalah sebuah partikel dan bisa diterjemahkan dengan kata "lah" dan teks kata "Jayamahe" berasal dari kata kerja (verba) "Ji" yang dikonjugasi menurut kata kini persona ketiga jamak dalam modal indikatif dan secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai "Kita Berjaya"....Jadi,Kalimat ini secara harfiah artinya adalah "di air-airlah kita berjaya" atau "Di Lautan Kita Jaya"
Kata "Mahe" adalah awal dari kata "Maha" ini bukan kata dari "Arab" kata "Mahe" berarti "Besar" atau "Bangsa Yang Besar" literasi kata ini terekam pada relief dasar Borobudur di Pigura Panil Nomor 43 yaitu kata Mãhéçãkhya dan kata "çãkhya" adalah Kaum Çaka Nusantara,Maheshakhya adalah salah satu kata yang terserap ke bahasa Sansekerta yang juga digunakan dalam kitab kitab seperti Upanishad ,Veda
Guru Besar Sastra China Universitas Indonesia,Nurni Wahyu Wuryandari,berkesimpulan bahwa catatan tertua tentang hubungan China – Nusantara, sudah terjadi di tahun 133 Masehi di zaman Dinasti Han..... Berarti yang mengarungi lautan adalah orang Nusantara dan bukan sebaliknya ...,hal ini terekam di 5 relief Borobudur
Bangsa Çãkyã/Şàkyà adalah Aryān yang Agung yaitu "Kaum Saka" di tanah Nusantara ini tersebar ratusan prasasti ber angka tahun Saka dan perhitungan awal tahun itu bukan di mulai pada tahun 78 Masehi,itu adalah awal tahun saat penaklukan Raja Salivahana india selatan oleh "Kaum Saka" leluhur kita
"Kaum Saka" leluhur kita adalah bangsa yang gagah dan prajurit yang tangguh,Komandan Korps Marinir,memiliki slogan "Jalesu Bhumyamca Jayamahe" yang artinya "Di Laut dan Darat Kita Jaya"
TNI Angkatan Udara,memiliki motto kalimat
"Swa Bhuwana Paksa",Kata "Swa" berasal dari kata "Sva" yang berarti "Ku Sendiri" Kata "Bhuana" berasal dari kata "Bhuvana" arti kata teks ini berarti "Dunia’" atau dalam konteks ini di artikan sebagai "Tanah Air" literasi kata "Paksa" dibaca "Paksya" , berarti "Sayap" atau bermaksud sebagai "Pembela atau Pelindung"
Kata "Bhuvana" kadang dalam literasi asli tertulis dengan literasi kata "Vhwana" terekam pada nama situs megah di Javadvipa yaitu Vhwănā Çhaķâ Phalā kini terpublikasi menjadi "Borobudur" atas jasa "Raffles" membuat nama tersebut berdasar bahwa di dekat situs ada desa "Bore" padahal tidak ada desa itu,dan kata "Budur" berarti "Purba" bahasa jawa katanya...Padahal "Budur" bahasa jawa berarti "Bisul"
3 tahapan bentuk bangunan Vhwănā Çhaķâ Phalā adalah Gambaran menjelaskan "BHAWANA TRAYA" ,Vhwănā/Bawono/Buana berarti "Jagad" atau alam kehidupan,"Bhawanatraya" adalah 3 alam kehidupan yang ada di dalam semesta ini....bukan Kama Rupa Arupa Datu istilah india
TNI AD,Bersemboyan "Kartika Eka Paksi" "Kartika" artinya Bintang, "Eka" berarti Satu, dan kata "Paksi" berarti Burung,dipadukan dalam satu kesatuan arti adalah "Prajurit Gagah Perkasa tanpa tanding yang menjunjung cita-cita tinggi" yaitu keluhuran nusa bangsa serta keprajuritan sejati
POLRI,Mempunyai lambang dan Semboyan "Rastra Sewakottama" artinya "Melayani Masyarakat",Sebutan itu adalah "Brata Pertama" dari "Tri Brata" dalam arti kesatuan lengkap menjadi "Polri adalah Abdi Utama Nusa dan Bangsa
Semua kata dan semboyan luhur di atas adalah bahasa "Sansekerta".....ini adalah bahasa Bangsa Çãkyã/Şàkyà/Saka leluhur bangsa Nusantara Indonesia maju terdahulu,bukan bahasa india
Hal lain :
Dalam bahasa Indonesia saat ini ada sekitar 800 kata-kata dari bahasa Sanskerta antara lain :
- Cintā = Cinta
- āgama = Agama
- Antarikṣa = Antariksa
- Arcā = Patung
- Bhaya = Bahaya
- Bhājana = Bejana
- Vidyādharī = Bidadari
Pertanyaan adakah semua literasi kata tersebut di India...?
Oleh karenanya...Motto kata "Jalesveva Jayamahe" ,"Swa Bhuwana Paksa","Kartika Eka Paksi","Rastra Sewakottama" ,itu BUKAN bahasa dari India... Bahasa Sansekerta adalah bahasa asli leluhur kita......bangsa kaum Çãkyã/Şàkyà/Saka Nusantara Indonesia maju terdahulu.