Hainusantara.com - Candi Surawono mungkin tidak seterkenal Candi Borobudur atau Prambanan, tetapi candi kecil yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri ini memiliki pesona dan cerita sejarah yang sangat menarik. Candi ini adalah peninggalan budaya dan sejarah masa lalu yang masih berdiri kokoh di tengah perkembangan zaman, memberikan kita wawasan tentang masa lampau yang penuh dengan peradaban besar.
Sejarah dan Asal Usul Candi Surawono
Candi Surawono, yang diperkirakan dibangun pada masa akhir Kerajaan Majapahit, memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Berdasarkan catatan sejarah, candi ini didedikasikan untuk menghormati Raden Wijaya, pendiri Majapahit, dan juga sebagai tempat pemujaan atau ritual keagamaan umat Hindu. Nama Surawono sendiri diambil dari tokoh penting pada masa itu, yaitu Rakryan Tumenggung Surawono, seorang pejabat kerajaan yang terkenal akan jasa-jasanya dalam pemerintahan Majapahit.
Meski berukuran kecil, candi ini dianggap sebagai salah satu candi peninggalan masa keemasan Majapahit yang tersisa di wilayah Kediri. Lokasi Candi Surawono ini terletak tidak jauh dari Kota Pare, sekitar 25 km dari pusat Kota Kediri, menjadikannya salah satu destinasi sejarah yang mudah diakses bagi mereka yang ingin menjelajahi warisan budaya Jawa Timur.
Arsitektur Candi Surawono
Ketika pertama kali melihat Candi Surawono, hal pertama yang mungkin Anda perhatikan adalah bentuknya yang sederhana namun elegan. Struktur candi ini terbuat dari batu andesit, jenis batu vulkanik yang umum digunakan dalam konstruksi candi-candi Hindu-Buddha di Jawa pada masa lalu.
Ukuran Candi Surawono tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan candi lain yang ditemukan di Jawa, namun ukiran dan relief yang tertera pada dinding candi menunjukkan kemegahan seni dan arsitektur pada masanya. Ada beberapa relief yang masih terlihat jelas meskipun telah terkena pelapukan waktu, seperti relief yang menggambarkan kisah Sri Tanjung, salah satu cerita legenda Jawa yang berkaitan dengan kesetiaan dan pengorbanan seorang wanita.
Relief-relief ini tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang menggambarkan ajaran-ajaran moral serta spiritual pada masa itu. Candi ini juga diyakini memiliki hubungan erat dengan ajaran Hindu, yang terlihat dari bentuk-bentuk arsitektur dan ornamen candi yang khas dengan simbolisme Hindu.
Fungsi dan Makna Keagamaan
Candi-candi di Indonesia, khususnya di Jawa, biasanya dibangun dengan tujuan spiritual dan keagamaan. Candi Surawono diduga berfungsi sebagai tempat pemujaan atau persembahyangan umat Hindu pada masa Majapahit. Sebagai salah satu kerajaan Hindu terbesar di Asia Tenggara, Majapahit mendirikan banyak candi untuk berbagai dewa-dewa Hindu.
Meskipun candi ini relatif kecil, fungsi keagamaan dan maknanya sangat besar. Diperkirakan, ritual-ritual keagamaan yang melibatkan pemujaan kepada dewa-dewa Hindu, seperti Wisnu atau Shiva, sering kali diadakan di tempat ini. Candi juga menjadi saksi bisu dari kehidupan spiritual masyarakat Majapahit yang memadukan kepercayaan Hindu dan ajaran-ajaran lokal.
Upaya Pelestarian dan Potensi Wisata
Sebagai salah satu situs peninggalan sejarah yang penting di Kediri, Candi Surawono telah menjadi fokus upaya pelestarian oleh pemerintah setempat. Meskipun candi ini tidak memiliki ukuran yang monumental, keindahan dan nilai sejarahnya tetap harus dijaga untuk generasi mendatang.
Sayangnya, seperti banyak candi-candi kecil lainnya di Indonesia, Candi Surawono pernah mengalami kerusakan akibat erosi dan faktor alam lainnya. Namun, upaya restorasi telah dilakukan untuk memastikan candi ini tetap bertahan sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang berharga.
Selain sebagai situs sejarah, Candi Surawono juga memiliki potensi wisata yang cukup besar. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Pare, yang dikenal sebagai Kampung Inggris, menjadikan candi ini sebagai destinasi yang menarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang sejarah Kediri.
Bagi Anda yang ingin menjelajahi lebih jauh tentang sejarah Majapahit dan mengagumi karya seni arsitektur Hindu kuno, Candi Surawono bisa menjadi pilihan destinasi yang layak untuk dikunjungi. Berada di tengah suasana pedesaan yang tenang, candi ini menawarkan pengalaman spiritual dan sejarah yang unik.
Kesimpulan
Candi Surawono mungkin tidak sebesar atau sepopuler candi-candi lain di Indonesia, namun nilai sejarah dan keindahan arsitekturnya menjadikannya salah satu peninggalan budaya yang layak untuk dipelajari dan dilestarikan. Terletak di Badas, Pare, Kediri, candi ini menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Majapahit dan kehidupan spiritual masyarakatnya.
Dengan upaya pelestarian yang terus dilakukan, harapannya Candi Surawono dapat terus berdiri kokoh dan menjadi sumber inspirasi serta pembelajaran bagi generasi-generasi mendatang. Jadi, jika Anda sedang berada di Kediri atau sekitarnya, sempatkanlah waktu untuk mengunjungi candi ini dan merasakan sendiri kekayaan budaya yang ditawarkan oleh warisan sejarah Nusantara ini.